Pengertian Akhlak
Akhlak dari kata Al-Akhlak, jamak dari Al-khuluq yang artinya kebiasaan, perangai, tabiat dan agama.
Menurut Al Gazali, kata akhlak sering diidentikkan dengan kata kholqun (bentuk lahiriyah) dan Khuluqun (bentuk batiniyah), jika dikaitkan dengan seseorang yang bagus berupa kholqun dan khulqunnya, maka artinya adalah bagus dari bentuk lahiriah dan rohaniyah. Dari dua istilah tersebut dapat kita pahami, bahwa manusia terdiri dari dua susunan jasmaniyah dan batiniyah. Untuk jasmaniyah manusia sering menggunakan istilah kholqun, sedangkan untuk rohaniyah manusia menggunakan istilah khuluqun. Kedua komponen ini memilih gerakan dan bentuk sendiri-sendiri, ada kalanya bentuk jelek (Qobi’ah) dan adakalanya bentuk baik (jamilah). Akhlak yang baik disebut adab. Kata adab juga digunakan dalam arti etiket, yaitu tata cara sopan santun dalam masyarakat guna memelihara hubungan baik antar mereka.
Akhlak disebut juga ilmu tingkah laku / perangai (Imal-Suluh) atau Tahzib al-akhlak (Filsafat akhlak), atau Al-hikmat al-Amaliyyat, atau al-hikmat al- khuluqiyyat. Yang dimaksudkan dengan ilmu tersebut adalah pengetahuan tentang kehinaan-kehinaan jiwa untuk mensucikannya. Dalam bahasa Indonesia akhlak dapat diartikan dengan moral, etika, watak, budi pekertim, tingkah laku, perangai, dan kesusilaan.
Manfaat Tomat
Berikut manfaat Tomat
Menurunkan Resiko Kanker
Tomat tak hanya sedap untuk masakan, tapi juga berkhasiat untuk kesehatan. Studi yang dimuat di Journal of the National Cancer Institute menguatkan bahwa mengkonsumsi tomat dalam jumlah cukup dapat menurunkan resiko kanker, meski tidak semua jenis kanker. Dari 72 penelitian yang dilakukan, 57 menyatakan terdapat keterkaitan konsumsi tomat dengan penurunan resiko kanker, demikian menurut keterangan Dr. Edward Giovannucci dari Harvard Medical School.
"Data yang ada hampir semua mengaitkan konsumsi tomat dengan kanker prostat, paru-paru dan sistem pencernaan," ungkap Giovannucci. Penemuannya juga menunjukan bahwa konsumsi tomat dapat menurunkan resiko kanker lain seperti pankreas, usus besar, payudara dan leher rahim.
"Sangat baik mengkonsumsi tomat sebagai pola makan sehat, seperti konsumsi buah atau sayuran lainnya," ungkap Dr Moshe Shike direktur Cancer Prevention and Wellness Program, Cancer Center, New York, kolega Giovannuci.
Giovannucci sendiri melakukan penelitian mengenai tomat dalam bentuk apapun, baik mentah, saus, pasta, sup atau salad. Khasiat ditemukan dalam semua olahan tersebut, penelitian juga menyimpulkan bahwa kandungan manfaat tomat tidak terganggu dengan pemasakan dan pengolahan.
Hanya saja, terkadang tomat dicampur dengan lemak dan gula yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. seperti tomat segar dikonsumsi bersamaan dengan keju. Sumber lemak tinggi itulah yang harus dikurangi.
Tomat Merah Paling Baik
Namun jika dibandingkan dari semua jenisnya tomat, yang paling baik dikonsumsi adalah tomat merah atau tomat buah. Tomat berwarna merah mengandung vitamin C dan vitamin A lima kali lebih banyak dibandingkan dengan tomat sayur. Semakin matang tomat, semakin kaya kandungan vitaminnya. Zat-zat dalam tomat saat dimasak dengan sayuran lain pun tidak hilang malah menghancurkan Radikal Bebas dalam masakan.
Selain vitamin C pigmen merah pada tomat juga mempunyai nilai lebih. Semakin merah tomat semakin banyak mengandung lycopene, nama zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan sinar ultraviolet. Kandungan lycopene inilah yang berkhasiat membantu mencegah kerusakan sel--pemicu kanker leher rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas.
Berbeda dengan sayuran lain yang lebih bermanfaat jika dikonsumsi segar atau bahka mentah, ternyata tomat lebih baik dicampur dengan masakan atau dihancurkan sebelum dikonsumsi. Para peneliti menemukan lycopene yang dikeluarkan pada tomat tersebut lebih banyak dibandingkan bila langsung dimakan tanpa diolah dahulu. Sayangnya, meskipun kandungan lycopennya berlimpah, pasta tomat dan saus tomat yang dijual dipasaran sudah banyak dibubuhi zat aditif seperti pewarna atau pengawet sintetis.
Sangat dianjurkan membuat saus atau pasta tomat sendiri sehingga kandungan bermanfaat tomat tidak tercemari dengan zat-zat berbahaya yang justru memicu rusaknya sel-sel tubuh.
Fakta dibalik tomat:
1. Rasa asam buah tomat berasal dari asam malik dan asam sitrat.
2. Buah tomat menstimulir keluarnya enzim pencernaan, terutama yang berasal dari pankreas. Guna meningkatkan kerja saluran cerna, minum jus tomat setiap hari sebelum makan.
3. Jus tomat berkasiat tonik bagi penderita yang sedang sakit maupun pada fase penyembuhan.
4. Pengobatan tradisional Cina membuktikan, tomat mempunyai khasiat pereda demam (antiseptik) dan penawar racun (detoksikan).
5. Tomat olahan seperti direbus, saus tomat, dan pasta membuat likopen lebih mudah diserap sehingga lebih berkhasiat untuk mencegah kenker prostat dan penyakit jantung.
6. Waspada bagi orang yang sensitf terhadap tomat, sebab bisa timbul alergi di saluran cerna akibat kandungan saponin, solanin, dan histamin.
Menurunkan Resiko Kanker
Tomat tak hanya sedap untuk masakan, tapi juga berkhasiat untuk kesehatan. Studi yang dimuat di Journal of the National Cancer Institute menguatkan bahwa mengkonsumsi tomat dalam jumlah cukup dapat menurunkan resiko kanker, meski tidak semua jenis kanker. Dari 72 penelitian yang dilakukan, 57 menyatakan terdapat keterkaitan konsumsi tomat dengan penurunan resiko kanker, demikian menurut keterangan Dr. Edward Giovannucci dari Harvard Medical School.
"Data yang ada hampir semua mengaitkan konsumsi tomat dengan kanker prostat, paru-paru dan sistem pencernaan," ungkap Giovannucci. Penemuannya juga menunjukan bahwa konsumsi tomat dapat menurunkan resiko kanker lain seperti pankreas, usus besar, payudara dan leher rahim.
"Sangat baik mengkonsumsi tomat sebagai pola makan sehat, seperti konsumsi buah atau sayuran lainnya," ungkap Dr Moshe Shike direktur Cancer Prevention and Wellness Program, Cancer Center, New York, kolega Giovannuci.
Giovannucci sendiri melakukan penelitian mengenai tomat dalam bentuk apapun, baik mentah, saus, pasta, sup atau salad. Khasiat ditemukan dalam semua olahan tersebut, penelitian juga menyimpulkan bahwa kandungan manfaat tomat tidak terganggu dengan pemasakan dan pengolahan.
Hanya saja, terkadang tomat dicampur dengan lemak dan gula yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. seperti tomat segar dikonsumsi bersamaan dengan keju. Sumber lemak tinggi itulah yang harus dikurangi.
Tomat Merah Paling Baik
Namun jika dibandingkan dari semua jenisnya tomat, yang paling baik dikonsumsi adalah tomat merah atau tomat buah. Tomat berwarna merah mengandung vitamin C dan vitamin A lima kali lebih banyak dibandingkan dengan tomat sayur. Semakin matang tomat, semakin kaya kandungan vitaminnya. Zat-zat dalam tomat saat dimasak dengan sayuran lain pun tidak hilang malah menghancurkan Radikal Bebas dalam masakan.
Selain vitamin C pigmen merah pada tomat juga mempunyai nilai lebih. Semakin merah tomat semakin banyak mengandung lycopene, nama zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan sinar ultraviolet. Kandungan lycopene inilah yang berkhasiat membantu mencegah kerusakan sel--pemicu kanker leher rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas.
Berbeda dengan sayuran lain yang lebih bermanfaat jika dikonsumsi segar atau bahka mentah, ternyata tomat lebih baik dicampur dengan masakan atau dihancurkan sebelum dikonsumsi. Para peneliti menemukan lycopene yang dikeluarkan pada tomat tersebut lebih banyak dibandingkan bila langsung dimakan tanpa diolah dahulu. Sayangnya, meskipun kandungan lycopennya berlimpah, pasta tomat dan saus tomat yang dijual dipasaran sudah banyak dibubuhi zat aditif seperti pewarna atau pengawet sintetis.
Sangat dianjurkan membuat saus atau pasta tomat sendiri sehingga kandungan bermanfaat tomat tidak tercemari dengan zat-zat berbahaya yang justru memicu rusaknya sel-sel tubuh.
Fakta dibalik tomat:
1. Rasa asam buah tomat berasal dari asam malik dan asam sitrat.
2. Buah tomat menstimulir keluarnya enzim pencernaan, terutama yang berasal dari pankreas. Guna meningkatkan kerja saluran cerna, minum jus tomat setiap hari sebelum makan.
3. Jus tomat berkasiat tonik bagi penderita yang sedang sakit maupun pada fase penyembuhan.
4. Pengobatan tradisional Cina membuktikan, tomat mempunyai khasiat pereda demam (antiseptik) dan penawar racun (detoksikan).
5. Tomat olahan seperti direbus, saus tomat, dan pasta membuat likopen lebih mudah diserap sehingga lebih berkhasiat untuk mencegah kenker prostat dan penyakit jantung.
6. Waspada bagi orang yang sensitf terhadap tomat, sebab bisa timbul alergi di saluran cerna akibat kandungan saponin, solanin, dan histamin.
Sari Buah Instant (Bubuk)
Sari buah instan adalah sari buah yang dibuat dari berbagai jenis buah-buahan, dengan penambahan beberapa bahan menjadi serbuk/bubuk yang siap saji, dtinggal diseduh air, dikocok, langsung siap disajikan...
Dengan dibuat instan, tentu produknya menjadi lebih awet karena kadar airnya menjadi rendah, serta praktis bagi buat konsumennya
Ingredients:
- Bubur Buah 1 kg
- Gula (12-14oBrix), sekitar 2 Kg, tergantung brix awal buah yang digunakan
- Pengatur pH menjadi pH > 5, bisa menggunakan asam sitrat atau asam malat, jumlah tergantung pH awal dari buah yang digunakan
- Garam 2 g
- Air 200 ml
Dengan dibuat instan, tentu produknya menjadi lebih awet karena kadar airnya menjadi rendah, serta praktis bagi buat konsumennya
Ingredients:
- Bubur Buah 1 kg
- Gula (12-14oBrix), sekitar 2 Kg, tergantung brix awal buah yang digunakan
- Pengatur pH menjadi pH > 5, bisa menggunakan asam sitrat atau asam malat, jumlah tergantung pH awal dari buah yang digunakan
- Garam 2 g
- Air 200 ml
Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%. Contoh proses kristalisasi : pembuatan gula pasir dari jus tebu/beet, pembuatan kristal pupuk dari larutan induknya, dll.
Kristal itu sendiri merupakan susunan atom yang beraturan dan berulang, yang bentuknya dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal, monoklin, triklin dan trigonal. Bentuk itu nantinya, tergantung dari proses downstream (pemurnian) yang dilakukan dan juga spesifikasi produk yang diharapkan pasar.
Syarat utama terbentuknya kristal dari suatu larutan adalah larutan induk harus dibuat dalam kondisi lewat jenuh (supersaturated). Yang dimaksud dengan kondisi lewat jenuh adalah kondisi dimana pelarut (solven) mengandung zat terlarut (solute) melebihi kemampuan pelarut tersebut untuk melarutkan solute pada suhu tetap. Atau kalau diilustrasikan dengan sebuah kelas, jika kapasitas suatu kelas adalah 80 mahasiswa, karena hanya ada 80 kursi. Maka mahasiswa ke-81 yang masuk ke kelas adalah mahasiswa yang membuat kondisi kelas lewat jenuh.
Selanjutnya, bagaimana cara untuk mencapai kondisi supersaturasi yang diinginkan ? Berdasarkan teori, solubilitas padatan dalam cairan akan menurun seiring dengan penurunan suhu (pendinginan). Seiring dengan penurunan suhu, saturasi akan meningkat sedemikian hingga, sampai tercapai kondisi supersaturasi.
Pendinginan adalah salah satu dari 4 cara yang dapat digunakan untuk mencapai kondisi supersaturasi. Akan tetapi cara ini hanya dapat dilakukan jika, solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh suhu. Dan untuk senyawa Ce2(SO4)3 cara ini tidak berlaku, karena kelarutan senyawa ini dalam air akan berkurang dengan kenaikan suhu.
Tiga metode lain yang dapat digunakan untuk mencapai kondisi supersaturasi adalah penguapan solven sehingga konsentrasi larutan menjadi makin pekat, penambahan senyawa lain, non solven, ke dalam larutan yang akan menurunkan solubilitas padatan dan reaksi kimia. Setelah kondisi supersaturasi dicapai, bagaimana kita menumbuhkan kristal ?
Langkah pertama adalah membentuk inti kristal primer, yang akan merangsang pembentukan kristal. Untuk membentuk inti kristal primer, jika dibuat dari larutan induk, maka beda konsentrasi larutan lewat jenuh dengan konsentrasi jenuh (C-C*) sebagai driving force proses kristalisasi harus dibuat besar. Dan ini membutuhkan energi yang sangat besar. Sehingga untuk skala industri, tidak efisien. Lebih disukai cara penambahan kristal yang sudah jadi, untuk menginisiasi pembentukan inti kristal primer.
Pemodelan matematis yang mewakili proses nukleasi primer, sulit untuk dibuat. Oleh karena itu, perhitungan waktu tinggal semata-mata didasarkan dari hasil eksperimen.
Mekanisme kristalisasi selanjutnya adalah nukleasi sekunder. Pada fase ini, kristal tumbuh dikarenakan kontak antara kristal dan larutan. Terjadi pada kondisi supersaturasi yang lebih rendah yang memungkinkan kristal tumbuh dengan optimal. Nukleasi sekunder membutuhkan bibit atau kristal yang sudah jadi untuk merangsang pertumbuhan kristal yang baru. Fase inipun juga sulit dibuat pemodelannya, sehingga sama dengan nukleasi primer, penentuan waktunya dilakukan dengan eksperimen.
Jenis-jenis Kristaliser:
1. Kristaliser Tangki
Kristaliser yang paling kuno. Larutan jenuh, panas dibiarkan berkontak dengan udara terbuka dalam tangki terbuka.
2. Scraped Surface Crystallizers
Contoh kristaliser jenis ini adalah Swenson-Walker crystallizer. Berupa saluran dengan lebar 2 ft, dengan penampang berbentuk setengah lingkaran. Bagian luar dinding dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk yang akan mengambil produk kristal yang menempel pada dinding.
3. Forced Circulating Liquid Evaporator-Crystallizer
Kristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginan dan evaporasi untuk mencapai kondisi supersaturasi. Larutan terlebih dulu dilewatkan pemanas HE, kemudian menuju badan kristaliser. Di sini terjadi flash evaporation, mengurangi jumlah pelarut dan meningkatkan konsentrasi solute, membawa ke kondisi supersaturasi. Selanjutnya larutan ini mengalir melalui area fluidisasi dimana kristal terbentuk melalui nukleasi sekunder. Produk kristal diambil sebagai hasil bawah, sedangkan larutan pekat direcycle, dicampur dengan umpan segar.
4. Circulating Magma Vacuum Crystallizer Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan disirkulasi diluar badan kristal. Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser. Kondisi vakum menjadi penyebab menguapnya pelarut, sehingga menjadi lewat jenuh.
Langganan:
Postingan (Atom)